Jumlah core prosesor dan besaran RAM juga tidak bisa menjadi patokan dengan asumsi semakin besar semakin baik. Prosesor atau lebih tepatnya SoC, sangat kompleks. Dari Octacore atau delapan inti, belum tentu semua inti ini akan bekerja semua, tergantung loading dan manajemen.
Kemudian tipe SoC atau prosesor ini juga sangat banyak, ada yang masuk seri hi-end, seri mid-end, dan low-end.
8 inti prosesor mid-end biasanya kalah oleh 4 inti prosesor hi-end yang satu angkatan. Belum lagi masalah arsitektur prosesor, besaran L cache dan lain sebagainya. Jadi benar-benar patokan tidak bisa diambil dari jumlah inti prosesornya saja kalau membandingkan.
Ibarat RAM ini seperti jalan tol, semakin besar semakin banyak mobil yang bisa berjajar di sana, anggaplah mobil ini sebagai aplikasi yang standby dan siap berjalan.
RAM ini juga ada banyak tipenya, ada yang cepat ada yang biasa-biasa saja. Kemudian tidak semua manajemen pada OS dari setiap vendor sama mengatur RAM ini, ada yang lebih longgar, ada yang sangat ketat. Jadi bisa saja RAM besar menjadi mubazir kalau manajemennya tidak baik, atau RAM yang lebih kecil bisa lebih optimal saat manajemen dari firmwarenya sangat baik.
source: detik.com